karena kenyataannya manusia tidak bisa hidup sendiri. Bukan karena ketakutan untuk tidak dapat mewariskan keturunan, namun lebih kepada teman untuk bertukar fikiran.

10 detik

Waktunya memang hanya beberapa detik. Tidak sampai 10 detik malah. Meski begitu, ketika ia tiba2 tidak bisa nafas, yang dirasa hanya panik. Dan ketika orang disekitar mulai menyadari perubahan raut wajah dirinya yang menjadi pucat mereka mulai menimbulkan suara2 "ada yang punya air putih? Minyak angin? Mba ngga papa? Boleh minta tempat duduk? Tolong"

Sambil terus berusaha tersenyum dan nyengir dia yang kesulitan bernafas itu terus berkata, "ngga papa ngga papa ngga papa kok". Meski begitu di dalam hatinya ia terus menerus berkata pada dirinya sendiri "tenang, jangan panik, ayo bernafas. Bernafas. Seperti yang diajarkan disekolah."

Dan ketika warna wajahnya mulai terlihat dan dia dpt bernafas secara normal, ia tersenyum lemah sambil berkata dalam hati,
Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?