Aku tidak ingin berlama-lama di tempat yang tidak ada kamunya. Sepi rasanya. Lebih baik aku beraktivitas secara biasa, mengejar semua mimpi-mimpi dan targetku daripada harus merasa seperti ini. Aku benci harus berada dalam situasi ini.
Kenapa setiap kalimat yang keluar dari tutur mereka adalah berupa kesan negatif tentang kamu? Apakah memang begitu adanya dan aku yang dibutakan oleh pandangan aku tentangmu? Ataukah kamu memperlihatkan hanya sisi-sisi baikmu dan menyembunyikan sisi burukmu dariku? Tapi ah. Tidak. Telah beratus-ratus kali kamu ceritakan kisahmu kepadaku. Tentang bagaimana kamu bertahan hidup. Tentang sisi-sisi humanisme, sisi-sisi religi yang akhirnya dengan terpaksa kamu tinggalkan. Tentang moral dan krama yang kau langgar.
Tidak sekalipun aku lihat adanya kepura-puraan dari semua kisah itu.
Aku selalu ingin melihat kamu bahagia. Sebisa mungkin aku tak ingin memaksa dan menuntut. Aku selalu menurut dan menerima apapun keputusanmu asal kamu tidak merugikan orang lain. Mungkin, aku terlalu sayang kamu.
Selamat memenuhi panggilan negara kembali. Selamat berjuang. Ingat, apapun keputusan yang kamu ambil jangan lupa untuk jaga diri dan jangan lupa untuk bahagia :)
Magelang, 18 Juni 2018
Monday, 18 June 2018
Wednesday, 9 May 2018
Aku senang berada di sini.
Tempat dimana manusia menjalani kehidupan dengan kecepatan standar, tidak dikejar maupun mengejar.
Tidak menyikut maupun disikut
Entah mengapa disana terlalu banyak tekanan. Entah mengapa diantara lautan manusia itu
Tempat dimana manusia menjalani kehidupan dengan kecepatan standar, tidak dikejar maupun mengejar.
Tidak menyikut maupun disikut
Entah mengapa disana terlalu banyak tekanan. Entah mengapa diantara lautan manusia itu
Labels:
labirin fikiran
Saturday, 21 April 2018
I have a brain that never stops analyzing each and every situations that might, have and is happening.
Every probability, every perspective that I might think of and every reaction that may come from people. For human have such a perplexing and paradoxical emotion, especially you.
Every probability, every perspective that I might think of and every reaction that may come from people. For human have such a perplexing and paradoxical emotion, especially you.
Labels:
labirin fikiran
Friday, 16 March 2018
selamat atas wisudanya
Kalau disini itu km dikelilingi sistem yang bagus, lingkungan yang bagus. Kemanapun kamu jalan, yang kamu dengar pasti diskusi2 yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Lalu, jika kamu meminta tolong org utk menjelaskan sesuatu maka jawaban mereka antara "oke. Bagian mana yg kamu ngga ngerti?" atau "aku sendiri juga belum tralu ngerti. Jadi aku coba utk jelasin apa yang aku ngerti aja ya"
Kalau disana, mayoritas jawabannya cuma "wah. Aku jg blm ngerti. Coba kamu tanya yang lain deh". Entah apakah itu emg bnran ngga ngerti 100% atau karena ga mau ajarin. Kenapa sih harus pelit banget berbagi ilmu? Apa benar kalau disana itu fokus utamanya memang untuk menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya? Hingga kalau berbagi ilmu pun seakan2 kayak ga dpt keuntungan apa2? Atau kalau ngga, jawabannya merendahkan kayak gini "masa kayak gtu ngga bisa sih? Kan itu tinggal di turunin aja persamaannya"
...
Selamat atas wisudanya. Terimakasih udh mau aku repotin, aku tanya2 tentang materi selama 4 tahun dan udah mau berbagi apa yang diketahui kamu ke aku yg lbh banyak ngga ngerti daripada ngertinya tapi masih saja memperlakukan aku dengan sewajarnya dan ga merendahkan. Terimakasih telah tidak menjadi mayoritas orang disana.
Sayang acit.
Kalau disana, mayoritas jawabannya cuma "wah. Aku jg blm ngerti. Coba kamu tanya yang lain deh". Entah apakah itu emg bnran ngga ngerti 100% atau karena ga mau ajarin. Kenapa sih harus pelit banget berbagi ilmu? Apa benar kalau disana itu fokus utamanya memang untuk menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya? Hingga kalau berbagi ilmu pun seakan2 kayak ga dpt keuntungan apa2? Atau kalau ngga, jawabannya merendahkan kayak gini "masa kayak gtu ngga bisa sih? Kan itu tinggal di turunin aja persamaannya"
...
Selamat atas wisudanya. Terimakasih udh mau aku repotin, aku tanya2 tentang materi selama 4 tahun dan udah mau berbagi apa yang diketahui kamu ke aku yg lbh banyak ngga ngerti daripada ngertinya tapi masih saja memperlakukan aku dengan sewajarnya dan ga merendahkan. Terimakasih telah tidak menjadi mayoritas orang disana.
Sayang acit.
Labels:
labirin fikiran,
mozaik kehidupan
Subscribe to:
Posts (Atom)